Kejang termasuk kondisi emergensi yang tidak boleh dianggap
remeh. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kejang, di antaranya yaitu:
- Epilepsi
- Demam (pada anak)
- Radang selaput otak atau meningitis
- Cedera kepala
- Stroke
- Tumor otak
- Efek samping obat-obatan, seperti tramadol atau putus obat-obatan terlarang
- Racun akibat gigitan ular
Keluhan kejang harus langsung diperiksakan ke dokter agar
diketahui penyebab dan penanganan terbaiknya. Pemeriksaan tambahan yang mungkin
akan dilakukan yaitu tes darah, CT scan, atau electroenchepalography (EEG).
Penanganan kejang yang paripurna yaitu oleh dokter dan tim
medis. Meski begitu pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada orang yang
kejang antara lain:
- Amankan kondisi pasien. Jangan sampai karena kejang pasien terjatuh, cedera, atau mengalami kecelakaan.
- Letakkan pasien pada tempat yang empuk jika memungkinkan
- Jangan menahan gerakan kejang pasien
- Longgarkan pakaian, terutama di sekitar leher
- Miringkan pasien agar jika terjadi muntah tidak masuk ke dalam paru-paru
- Jangan memberikan makanan/minuman pada pasien yang sedang kejang atau belum sadar setelah kejang
- Semua tindakan di atas dilakukan sembari mempersiapkan pasien untuk dibawa ke IGD